Bayi atau anak-anak memerlukan asupan gizi yang banyak untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar anak mendapatkan asupan gizi yang tepat maka orang tua pun harus memberikan makanan nutrisi tinggi. Bayi atau anak-anak yang kekurangan asupan nutrisi akan lebih berisiko terhadap beberapa gangguan. Fatalnya lagi, gangguan tersebut bukanlah hanya pada perkembangan fisik namun juga gangguan perkembangan kognitif.
Resiko Kekurangan Nutrisi
Berikut merupakan beberapa resiko yang mungkin dialami oleh bayi atau anak-anak jika tidak mendapatkan gizi yang cukup.
Pertumbuhan Otak Terhambat
Pada usia balita merupakan masa keemasan pada anak-anak karena otak mereka berkembang dengan sangat cepat. Untuk menjungkan proses perkembangan ini maka orang tua harus banyak memberikan makanan yang kaya akan nutrisi.
Namun, jika pada masa ini anak tidak mendapatkan cukup gizi maka kemungkinan besar perkembangan kognitif anak terhambat. Dengan kata lain, anak tersebut memiliki kecerdasan dibawah rata-rata. Anak-anak yang terhambat secara kognitif akan lebih susah memahami hal ketika belajar.
Pertumbuhan Fisik Terhambat
Dampak negatif selanjutnya dari kekurangan nutrisi yaitu terhambatnya pertumbuhan fisik. Gangguan pertumbuhan fisik pada anak dapat dilihat dari berat dan tinggi badannya. Anak-anak yang kekurangan nutrisi cenderung memiliki badan yang kurus dan berat dibawah berat badan normal anak seusianya. Selain itu, kekurangan nutrisi akan membuat anak kesulitan tumbuh tinggi.
Mudah Sakit
Gizi bukan hanya diperlukan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang namun juga sangat penting untuk daya tahan tubuh anak. Agar tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit maka tubuh akan menghasilkan antibodi. Untuk menghasilkan antibodi inilah anak-anak harus tercukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Anak-anak yang kekurangan nutrisi akan memiliki sistem imun yang lemah sehingga akan lebih mudah terserang penyakit.
Anak Tidak Aktif
Keaktifan pada anak menjadi penanda bahwa anak tersebut sudah terpenuhi kebutuhan gizinya. Anak yang aktif akan lebih suka bermain dan bertanya tentang hal baru. Sedangkan jika anak kekurangan nutrisi maka akan cenderung lebih pendiam dan tampak lemas. Hal yang demikian dapat disebabkan karena anak kekurangan zat besi sehingga mudah lelah.
Susah Berkonsentrasi
Beberapa makan seperti ikan salmon, telur dll sangat baik untuk mencukupi nutrisi otak anak sehingga akan tumbuh menjadi lebih cerdas. Selain itu, nutrisi pada makanan tersebut juga dapat membantu Anda lebih mudah berkonsentrasi.
Resiko lain yang akan terjadi pada anak jika kekurangan nutrisi yaitu susah untuk berkonsentrasi. Untuk anak yang sudah mulai sekolah hal ini tentu akan menjadi kendala dalam mengikuti pelajaran.
Proses Penyembuhan Luka Lama
Kegiatan bermain yang biasa dilakukan oleh anak-anak terkadang membuat Anda mudah mengalami luka kecil. Umumnya, luka goresan atau luka kecil akan sembuh dengan sendirinya selama 3 atau 4 hari. Namun, yang terjadi pada anak kekurangan gizi justru akan mengalami kesulitan dalam penyembuhan luka.
Hal ini dikarenakan tubuh anak tersebut kekurangan vitamin A, zat besi, vitamin C, protein dan zinc hingga tidak dapat menutup luka. Jika terjadi luka dan tak kunjung sembuh maka asuplah anak Anda dengan makanan yang tinggi nutrisi untuk mempercepat proses pemulihan.
Kulit Kering & Rambut Rontok
Kulit dan rambut juga dapat dijadikan penanda terpenuhinya kebutuhan gizi anak. Anak-anak yang kekurangan gizi akan memiliki kulit yang kering. Selain itu, rambut anak yang kekurangan gizi akan terlihat lebih kusam serta mudah rontok. Kondisi yang demikian bisa diakibatkan karena kekurangan zat besi.