Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh tiga faktor penting, yaitu asupan gizi, faktor genetik dan stimulasi dari lingkungan. Asupan gizi selain mempengaruhi pertumbuhan fisik, juga akan mempengaruhi perkembangan otak. Oleh karena itu perkembangan otak yang maksimal, seorang anak membutuhkan nutrisi otak anak yang sesuai.
Asupan nutrisi otak anak yang diberikan tentu saja harus disesuaikan dengan perkembangan anak. Akan jauh lebih baik, jika asupan gizi tersebut diberikan dalam bentuk aslinya yang berupa olahan makanan tanpa adanya penambahan bahan perasa dan perisa lainnya.
Hal ini selain untuk memberikan kesempatan anak merasakan rasa asli dari setiap bahan makanan, secara tidak langsung juga melatih indra pengecapan.
Kebutuhan Nutrisi Otak yang Perlu Diperhatikan
Zat gizi yang mempengaruhi nutrisi otak anak dibagi menjadi dua bagian besar yaitu zat gizi makro dan mikro.
Zat Gizi Makro
Zat gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar.Karbohidrat, protein, dan lemak adalah zat gizi yang masuk dalam kelompok ini. Setiap zat gizi dapat diperoleh dari sumber -sumber makanan alami.
Kebutuhan zat gizi tersebut dinyatakan dalam satuan gram. Ketiganya menyediakan energi yang cukup besar agar anak dapat beraktivitas dan menjaga energi agar setiap sel tubuh dapat menjalankan fungsinya.
Kalori yang disumbangkan oleh 1 gram karbohidrat dan protein adalah sebesar 4 kkal. Sementara lemak sejumlah 1 gram akan menghasilkan energi sebesar 9 kkal.
Karbohidrat
Pangan yang merupakan sumber karbohidrat adalah beras, gandum, dan umbi-umbian. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi agar tubuh dapat beraktivitas dengan sempurna.
Idealnya asupan kalori dari karbohidrat adalah sebesar 45-65%. Umumnya anak berusia 0-2 tahun membutuhkan kalori sebesar 550 kkal. Sehingga dengan kebutuhan kalori tersebut, jumlah karbohidrat yang dibutuhkan sekitar 58 gram.
Lemak
Lemak berfungsi sebagai cadangan energi. Energi dari lemak ini akan digunakan jika energi dari karbohidrat sudah habis terpakai. Fungsi lemak yang lain adalah melarutkan dan membawa zat gizi mikro yang larut dalam lemak.melindungi organ tubuh , menjadi penahan panas atau insulator sehingga tubuh tetap hangat. Untuk anak usia 0-2 tahun membutuhkan lemak sejumlah 34 gram.
Anak dapat memperoleh lemak dari daging-dagingan, minyak kelapa, alpukat, kacang, telur dan ikan.
Protein
Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan proses metabolisme. Zat gizi ini juga berfungsi untuk membentuk dan menyusun berbagai jaringan di dalam tubuh, menghasilkan hormon dan enzim serta menjaga keseimbangan asam dan basa.
Zat Gizi Mikro
Zat gizi mikro diperlukan tubuh dalam jumlah kecil atau mikro. Zat gizi mikro diukur dalam satuan mikrogram., Zat gizi ini terdiri atas vitamin dan mineral.
Vitamin
Vitamin terbagi dalam kelompok besar lagi, yaitu yang larut dalam lemak dan yang tak larut dalam lemak. Vitamin yang tidak larut dalam lemak, akan larut dalam air.
Vitamin yang membutuhkan lemak agar larut adalah A,D,E,dan K.Sementara yang larut dalam air adalah vitamin B komplek dan C. Vitamin B1, B2,B3, B5, B6,B7, B9, dan B12 merupakan bagian dari Vitamin B kompleks.
Mineral
Zat gizi yang termasuk mineral adalah kalsium, kalium, natrium, zat besi, dan Zinc. Walaupun dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, mineral mempunyai fungsi yang penting bagi tubuh, Diantaranya adalah menjaga kesehatan tulang, otak, jantung dan otot. Mineral juga berfungsi dalam pembentukan hormon dan enzim. Kekurangan mineral, tentu saja akan menghambat pertumbuhan si kecil.
Bahan pangan yang mengandung vitamin dan mineral banyak ditemui dalam aneka macam sayur, buah buahan, biji-bijian dan susu. Pada daging, telur, dan ikan juga terdapat banyak mineral. Semua ini tentu saja dibutuhkan sebagai nutrisi otak anak.
Usia 0-2 tahun, dikenal sebagai masa golden age, sehingga asupan asupan nutrisi otak anak akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Sesuaikan kebutuhan gizi selama masa pertumbuhannya agar tumbuh maksimal.