Sunday, 24 November, 2024

Waspada! Jangan Lakukan Hal Ini Saat Ganti Oli Motor


ganti oli motor

Ganti oli motor sekilas memang tampak mudah. Namun, tahukah Anda bahwa banyak pengguna yang ceroboh dalam mengganti oli. Hal pertama yang wajib Anda ketahui dalam mengganti oli adalah tempat penyimpanan. Terkadang, banyak toko yang menyimpan oli ditempat yang terbuka dan ditembus cahaya matahari. Oli yang disimpan selama setahun sebaiknya dicek.

Bagi pelumas yang terkena panas matahari sebaiknya dicek sebelum digunakan. Ini diperlukan untuk mengetahui kandungan kontaminasi. Sebab, akan menimbulkan masalah apabila oli yang Anda gunakan terkontaminasi. Karena oli yang yang demikian akan menimbulkan kerusakan pada mesin. Namun, apabila oli terbebas dari kontaminasi, artinya oli masih aman Anda gunakan. Maka dari itu, diharuskan berhati-hati saat membeli oli.

Kedua, hindari sering ganti jenis oli. Apakah seringkali Anda berganti jenis oli dengan tujuan membandingkan kinerja pada mesin? Hati-hati, hal ini memicu efek buruk  pada mesin. Saat ganti oli motor, biasanya oli lama masih tersisa. Nah, sisa ini tentu akan bercampur pada jenis oli yang baru. Akibatnya, bercampurnya oli baru dengan oli lama akan membuat kinerja oli kurang maksimal.

Satu-satunya hal yang perlu diperhatikan adalah memastikan oli lama terbuang. Walaupun sesungguhnya tidak hilang sepenuhnya, namun setidaknya tidak meninggalkan banyak sisa. Di Indonesia, oli Top 1 banyak direkomendasikan oleh bengkel-bengkel resmi untuk kenyamanan mesin. Barangkali ini dapat menjadi pertimbangan Anda, tanpa Anda harus bergonta-ganti merk oli yang belum pasti kualitasnya.

Ketiga, jangan semprot lubang oli mesin dengan udara yang bertekanan tinggi. Ketika ganti oli motor di bengkel, seringkali lubang oli mesin disemprot dengan udara bertekanan tinggi. Tentu saja ini dilakukan supaya oli di dalam lebih cepat keluar. Namun, siapa sangka bahwa kegiatan tersebut menimbulkan dampak buruk.

Di sekitar filter tentu banyak sekali kotoran. Kotoran tersebut dikhawatirkan terdorong masuk ketika penyemprotan dilakukan dengan udara bertekanan tinggi. Inilah kegiatan yang biasa namun ternyata salah. Maka, alangkah lebih baiknya apabila oli didiamkan saja. Biarkan oli keluar dengan sendirinya hingga habis.